TEKNIK BERMAIN ALAT SESUAI SECTION

Dapat diketahui bahwa instrumen yang digunakan dalam penampilan marching band umumnya dapat dikelompokkan pada beberapa kategori menurut jenis dan cara memainkan alat marching band. Pengelompokkan yang dilakukan tersebut secara tidak langsung juga mempengaruhi struktur organisasional kepelatihan. Pada umumnya struktur organisasional kepelatihan ini juga mengikuti dari macam kelompok yang dibentuk. Dikarenakan masing – masing kelompok instrument memiliki pelatih sesuai dengan keahliannya.

  1. Battery

Section Battery pada marching band merupakan section yang memainkan instrument – instrumen musik Battery yang umumnya dimainkan dengan berjalan dan meletakkan drum pada alat pengait khusus, yang umumnya disebut dengan carrier.

Drum-drum tersebut didesign dan disetem dengan artikulasi maksimum dan dilengkapi proyeksi suara. Hal ini dilakukan karena dilihat dari aktivitas penggunaan yang sebagian besar di lapangan terbuka ataupun ruang tertutup yang luas.

Kemampuan pemain drumline dapat dianggap baik apabila pemain dapat bermain sesuai dengan tempo cepat yang diberikan. Berikut beberapa alat yang digunakan pada Battery beserta dengan teknik bermainnya

a. Snare drum

Snare drum umumnya terbuat dari bermacam-macam ragam jenis kayu, ataupun metal, biasanya diameter snare drum berkisar 14 inci. Marching snare drum umumnya berukuran lebih dalam dibandingkan ukuran snare drum biasa yang digunakan pada orkestra, ataupun drumkit. Teknik bermain nya yaitu :

  1. Posisikan duduk senyaman mungkin selama anda bermain drum
    Pegang stik pada tangan kiri lalu tempelkan secara lurus mengenai besi snare dan mika snare.
  2. Angkat tangan kiri lalu ayunkan memukul snare , pastikan saat memukul posisi stik lurus antara mika dan besi snare.
  3. Ulangi beberapa kali hingga terbiasa.

Cara memukul snare ini biasa disebut Rim Shot

b. Drum tenor

Umumnya pada bagian bawah drum ini terbuka dan dipotong menyiku agar suara terproyeksi ke arah depan. Pada bagian membran head digunakan double-ply PET film agar kualitas proyeksi suara meningkat. Dimainkan menggunakan malet dari kayu atau aluminimum dengan ujung bundar dari nilon. Drum tenor umumnya terdiri dari tom-tom berukuran 10, 12,13, dan 14 inci berbentuk seperti busur, terkadang terdapat tembahan  satu atau dua buah tom yang lebih kecil (berukuran 6 atau 8 inci) di sisi sebelah dalam.

Untuk teknik bermainn drum tenor lebih mirip seperti bermain timpani. Dikarenakan saat memukul membran umumnya memiliki posisi yang lebih dekat pada sisi-sisi membran dibandingkan di tengah membran. Bentuk pukulan seperti ini akan menghasilkan frekuensi suara yang lebih luas dan nyaring.

c. Bass drum

Bass drum memiliki 5 jenis dengan ukuran yang berbeda. Untuk ukuran, bass drum 1 memiliki ukuran paling kecil yaitu berkisar antara 18-20 inci, sedangkan bass drum 5 memiliki ukuran paling besar yaitu berkisar antara 24-26 inci. Jumlah bass drum tiap Marching Band berbeda-beda. Pada bagian membran drum umumnya terbuat dari PET film lembut berwarna putih. Dimainkan oleh drummer dari kedua sisinya.

Untuk teknik bermain bass drum, memiliki pola pukulan yang sederhana dan mudah diingat. Sama seperti pola pukulan yang lain, pola pukulan bass drum terdiri dari pukulan single, double, dan triple. Bass memiliki fungsi sebagai penentuan sebagai ketukan sama halnya seperti snare, namun bass drum hanya mengambil sebagian besar dari beberapa ketukan snare.

d.Simbal

Simbal dalam marching band tidak dimainkan dengan tujuan yang sama seperti orkestra. Ada perubahan pada grip simbal yang dibuat khusus untuk kebutuhan marching band. Simbal marching band biasanya terdiri atas dua keping yang terpasang pada ke dua tangan pemainnya. Untuk memainkan simbal marching band kedua kepingan itu diadu satu dengan lainnya sehingga menghasilkan suara. Jumlah pemain simbal pada setiap marching band bisa berbeda-beda sesuai dengan kebutuhannya.

2. PIT (Percussion In Tone)

Xylophone, Vibraphone, Marimba, Gong Cina, Timpani, Drum Bass & Tubular

Instrumen pit pada dasarnya merupakan instrumen musik perkusi namun pit ini bernada. Pada penampilan orkes barisan, jenis instrumen ini bersifat statis, pemainnya tidak ikut dalam barisan seperti kelompok instrumen lainnya namun memiliki posisi bermain di bagian depan lapangan yang digunakan dalam suatu  penampilan. Teknik bermain pit instrument tidak jauh berbeda dari teknik bermain pada drumline. Jenis-jenis instrumen pit yang umumnya digunakan pada penampilan orkes barisan antara lain : Xylophone, Vibraphone, Marimba, Gong cina, Timpani, Drum bass konser, dan Tubular bell. Aspek yang penting yaitu ketinggian malet dan kelincahan dalam bermain, diantaranya:

a. Teknik 2 malet

  • Malet bertumpu pada buku jari pertama jari telunjuk, sedangkan tiga jari lainnya menahan malet
  • Poros dalam mengangkat malet adalah pergelangan tangan, bukan lengan.
  • Semakin tinggi tempo yang diberikan, semakin rendah malet diangkat ke atas.
  • Malet harus memiliki tinggi yang sama saat dipantulkan agar tidak bunyi yang dihasilkan seimbang

b. Teknik 4 malet

Teknik ini umumnya dilakukan untuk Marimba Vibraphone. Memiliki 2 dua teknik utama, Samuel Grip dan Steven Grip. Untuk teknik samuel grip di mana jari telunjuk berfungsi ganda. Bersama dengan ibu jari memegang malet dalam, dan bersama dengan jari tengah memegang malet luar. Kekuatan pegangan, hendaknya rileks, namun tetap memperhatikan kekokohan pegangan. Jika malet salah satu memukul, maka malet yang lain berfungsi sebagai poros.

3. Brass

Instrumen musik tiup dalam marching band, adapula yang menyebutnya dengan  Marching brass. Instrumen musik tiup logam yang didesign untuk dimainkan dengan berjalan. Perbedaan utama dengan instrumen musik tiup logam lainnya umumnya terdapat pada corong yang menghadap ke depan (bell-front), menggunakan sistem katup (antara tiga hingga empat katup), dan artikulasi yang dirancang untuk penampilan di lapangan terbuka (outdoor). Corong tersebut berfungsi untuk membuat suara yang dihasilkan dapat terproyeksi ke arah depan .

Untuk teknik bermainnya pada dasarnya macam – macam alat dalam instrument brass ini sama, yaitu memiliki teknik dasar berupa Pernafasan. Pernafasan yang dimaksud yaitu pernafasan perut atau pernafasan yang menggunakan otot diafragma. Dengan teknik napas yang baik dan benar, maka suara atau ketepatan not yang dimainkan akan jelas. Selama berain dibutuhkan pernafasan yang panjang, maka pernafasan haru dilatih sebelum memainkan alat musik umumya disebut dengan Pemanasan breathing.

Selanjutnya hal penting yang harus diperhatikan dalam meniup alat musik Brass adalah posisi bibir dan juga lidah. Untuk menghasilkan suara yang baik harus memiliki sinkronisasi antara bibir, lidah, dan juga napas itu sendiri. Jadi diperlukan volume udara yang banyak dibantu dengan dorongan oleh otot perut dan posisi bibir yang benar dan kuat sebagai agar menghasilkan suara not yang benar.

Posisi bibir tergantung setiap individu yang bermain. Ada yang meniup dengan bibir samping, bibir atas, bibir tengah, atau bibir bawah. Itu Berikut beberapa alat yang digunakan pada brass:

a. Trumpet

Trumpet dalam marching band digunakan sebagai penghasil nada soprano. Umumnya dalam aransemen musik marching band fungsi dari soprano dibagi menjadi dua atau tiga kelompok untuk memainkan nada yang berbeda (umumnya sopran, dan mezzo-sopran).

b. Mellophone

Berperan dalam mengisi suara alto-soprano. Mellophone memiliki suara dan intonasi yang lebih konsisten. Biasanya sebuah instrumen mellophone memiliki kemampuan untuk dimainkan dengan nada dasar G ataupun F dengan mengganti panjang pipa udara yang umumnya tersedia sebagai bagian dalam kelengkapan instrumen tersebut.

c. Baritone Horn/Euphonium

Memiliki penampilan yang didesign dengan sistem tiga katup. Digunakan untuk mengisi suara dalam rentang nada baritone. Umumnya instrumen yang digunakan dalam penampilan marching band menggunakan nada dasar B♭.

d.Contra Bass/Tuba

Contra bass atau umumnya dikenal dengan Tuba digunakan untuk mengisi suara dalam rentang nada bass. Perbedaan antara contra bass dan tuba terletak pada nada dasar yang digunakan. Pada contra bass maka memiliki nada dasar G, sedangkan tuba memiliki nada dasar B♭. Ukurannya yang besar, mengharuskan pemain saat memainkan instrumen musik ini dilakukan dengan cara dipanggul.

4. Colorguard 

Flag, Rifle & Saber

Instrumen bendera yang dimanfaatkan oleh pemainnya sebagai alat bantu aksi tarian untuk menghasilkan efek-efek visual tertentu yang mendukung penampilan. Pada praktiknya, pemain instrumen ini tidak selalu menggunakan bendera sebagai aksesori, namun juga menggunakan peralatan-peralatan lain seperti senapan kayu (Rifle), pedang (Saber),  selendang, atau aksesori alat lainnya. Hal itu tergantung pada koreografinya untuk mendukung penampilan secara keseluruhan. Namun biasanya instrumen dasar yang digunakan adalah bendera (Flag), senapan kayu (Rifle), dan pedang (Saber).

Teknik Bermain Alat Color Guard Teknik bermain alat-alat color guard pada umumnya sama, baik flag, rifle dan cyber. Teknik yang sering digunakan adalah handling, flatting, spinning memutar, tooses melemparkan dan advance.

Selain penguasaan alat, juga ada teknik lain yaitu Body Technique. Memiliki tujuan untuk membentuk badan baik sikap maupun performance, pengelolaan bahasa tubuh yang baik, pelatihan kekuatan badan terutama dibagian pinggang bawah serta melatih kelenturan tubuh di mana sebagai suatu syarat utama untuk menghasilkan pemain color guard yang baik dan profesional.

Women’s shoes – adidas hermosa mesh backpack purple and blue color , GiftofvisionShops – Fitness – adidas nite jogger kids – Sports shoes | nike dunk force wedge , Air Jordan 1 Trainers — Ietp

Marching Band Gita Wahana Bhakti

Unit Kegiatan Marching Band Gita Wahana Bhakti

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *